Jumat, 28 Agustus 2009

Sharing Tentang Pertapaan Awam

Romo............ yang terkasih

Salam kasih dalam Yesus Kristus,

Sebelum mengetik lebih lanjut saya sudah merasakan gembira yang luar biasa karena Romo bersedia memberikan waktu bagi sharing ini.
Memang wacana yang kami email kepada Romo tersebut berkembang. Namun sesungguhnya berangkat dari kerinduan yang sederhana yaitu merindukan "PEMULIHAN" akibat jatuh bangunnya pasangan suami-isteri dalam persoalan : Keharmonisan - Ekonomi - Kesehatan - Aktivitas yang lainnya. Seperti latar belakang yang kami tulis pada email yang lalu. Jadi diri kami (saya) sendiri mengalami perihal tersebut sehingga bahtera rumah tangga kami goncang (bercerai tidak dan rumah tanggapun tidak).

Kondisi tersebut kami konseling ke beberapa Romo diantaranya :
1. Curhat dan mengaku Dosa kepada Rm Hendrikus Darmodjo, OCarm dan
beliau menyampaikan ide tentang " BIARA AMATIR "

2. Dalam perjalanan kehidupan sehari-hari kami sadari ternyata Umat seperti kami (saya) ini
lumayan banyak artinya : Rumah Tangga tidak dan Bercerai pun Tidak.

3. Kami menemukan fakta bahwa penanganan untuk umat seperti kami tidak atau kurang
intensif sehingga kompensasi mereka ada yang tidak sehat...Misalnya: Bunuh
diri...Mabok...Kawin kumpul kebo...dan semaikin jauh dari Gereja...dst.nya...

4. Kami menangis terhadap diri kami sendiri...tetapi juga menangis melihat orang-orang
seperti kami terlantar tak terurus dengan baik...siapa yang salah ? tidak ada yang salah ?!
tetapi perlu dicari bagaimana memperoleh pemulihan....!!!!

5. Kami sudah mencoba mendaftarkan diri ke OCSO, karena bukan dari Bujangan dan Usia
sudah 47 tahun, OCSO tidak merespon alias ditolak. Kami pernah mencoba sedikit
menulis surat kepada ordo lain yang ada pertapaannya yaitu Rm Yohaners Indra
Kusuma,OCarm juga sama tidak direspon.

Dari latar belakang tersebut diatas kami teringat kembali kepada Rm Hendrikus Darmodjo, OCarm, yaitu " BIARA AMATIR "
Namun bagaimana kami memulai kami tidak tahu...kami konseling ke beberapa Romo...bahkan ada beberapa Romo yang menertawakan kami ...atau marah...(maaf).

Romo Almarhum yaitu Rm Yulius Haryanto, CM semasa beliau masih hidup, BELIAU membangkitkan semangat kami dan menemukan apa yang harus kami kerjakan :

1. Pertama-tama kami harus punya Lokasi
2. Kedua kami harus mempunyai Sumber Kehidupan
3. Kami harus mempunyai Komunitas

Namun Tuhan telah memanggil Rm Yulius Haryanto, CM untuk menghadap ke Sorga sebelum kami sempat berbicara lebih kongkrit. Kami menangis kepada siapa lagi harus konseling...??? kalau Rm Hendrikus Darmodjo, OCarm tempatnya cukup jauh di Pertapaan Tumpang Malang dan beliau tidak ada akses Internet atau Faximail, sekali-kali sekedar SMS an yang sangat terbatas komunikasinya.

Hidup kami jalani saja...tetapi kami tidak puas dengan hidup tanpa Solusi bagi kami...apalagi bagi ORANG LAIN ?
Kami tidak tahu...apa ini rencana Tuhan apa bukan...tetapi kami bertekat untuk merealisasi walaupun tanpa dukungan dari siapapun...kami ingin merealisasi setidaknya bagi diri kami sendiri...yang mencari " PEMULIHAN ATAS DOSA-DOSA KAMI yang mengakibatkan RUMAH TANGGA KAMI BERANTAKAN "
Kami imani ...Pemulihan dari Manusia tidak sama dengan Pemulihan dari Tuhan Yesus...
Itulah sebabnya kami berniat selain Pemulihan bagi diri kami Sendiri...alangkah
" INDAHNYA "
berguna juga bagi Umat yang mengalami persoalan seperti kami ini...yang mencari Solusi tetapi belum mendapatkannya...atau belum ada yang " MEWADAHI " ...dan kami rindu menyerahkan seutuhnya kepada Tuhan dengan cara bermeditasi...beradorasi...
bertapa...

Hidup kami lalui lagi mengalir seperti sungai.....apa rencana Tuhan selanjutnya bagi kami...saya tidak tahu...suatu hari kami diundang Rm FX Zein, Opus Dei ( sudah berkarya di Keuskupan Surabaya semenjak Januari 2009 ) dan disana kami sempat juga membaca karya-karya Opus Dei.
Disanalah muncul wacana ... seandainya Tuhan berkenan...kami ingin menyelam sekaligus minum airnya juga artinya :

1. Kerinduan berTAPA
2. Punya Lokasi
3. Sekaligus Lokasi tersebut untuk bertani sebagai sumber kehidupan.

Syaratnya Lokasi tsb Tanah Irigasi bukan Tanah Tadah Hujan. Agar memenuhi untuk
sumber kehidupan sebagai petani... kami merencanakan minimum setengah hektar syukur
bisa lebih besar ....( kami mawas diri ...mungkinkah ? )...bilamana kelak berkembang ...
4. Mewadahi Umat atau Orang-Orang yang memiliki persoalan seperti kami
Tentu ada asrama sederhana...atau tempat untuk mewadahi konseling ......
5. Kami sadari kami bukan Biara ...bukan Pastor...Bukan Imam...
Itulah kami harus punya Lokasi yang dekat Gereja... dimana ?....dimana saja ...tentu
dilokasi pedesaan yang hening dan harga tanahnya masih murah dan menunjang situasi
dan kondisi yang kondosif.
6. Kami sadari kami memerlukan bimbingan......
Di pertapaan awam semacam itu perlu ada seorang pembimbing yang kompeten.
Sebab jikalau tidak, nanti yang datang tidak tahu akan apa yang diperbuat. Juga harus
punya program di dalamnya.
7.
Izin dari hirarki (imam/Uskup setempat) perlu diperhatikan. Kami sadari semuanya itu....namun seperti kami
sebutkan diatas ...
kami bertekat untuk
merealisasi walaupun tanpa dukungan dari siapapun...setidaknya untuk diri kami sendiri
dulu..
.walaupun belum terwujud mewadahi untuk yang lain...Komunitas itu penting...namun
memerlukan ...Izin dari hirarki (imam/Uskup setempat)...itulah sebabnya kami serahkan
kepada Kehendah Tuhan...kami tidak bisa tanpa campur tangan Tuhan ...bila Tuhan punya
MAU terserah Tuhan apa yang akan terjadi nanti...

Demikian sharing ini....semoga Romo berkenan selalu menerima CURHAT kami.
dan mohon balasan.
Tuhan memberkati selalu...


Surabaya, 28 Agustus 2009
Hormat kami
Paulus Aryo SP

Selasa, 25 Agustus 2009

Pertapaan Biara Amatir

PERTAPAAN ORA et LABORA
PERTAPAAN AWAM

* Muncul kerinduan bertapa jauh sebelum kami berumah tangga kalau sekarang ....muncul lagi setelah berumah tangga, harapan kami berkenan memaklumi.
* Salah satu karya yang menarik dan wacana kami sekaligus usulan kepada umat adalah merintis Asrama :

Yang mencakup didalam Asrama tersebut adalah :
1. Rumah sederhana untuk Pastoran
2. Rumah sederhana untuk Kapel ber Ibadah
3. Rumah sederhana untuk Aula pertemuan
4. Dan seterusnya....Rumah - rumah lain yang sesuai dengan karya yang akan datang
5. Misalnya : Rumah atau PADEPOAN ( rumah adat yang murah cermin kaul
kemiskinan ) untuk MEDITASI atau ADORASI atau PERTAPAAN ( BIARA
AMATIR = istilah dari Rm Hendrikus Darmodjo, OCarm yang menetap di Pertapaan
Putri Karmel Tumpang Malang ).
6. Lahan irigasi untuk bertani sekaligus sumber kehidupan.
Sebaiknya mencari lahan relatif harga murah tentu di Pedesaan yang menunjang
situasi dan lingkungan kondusif dengan keKatolikan kita bukan daerah fanatisme
kelompok tertentu.

* Permohonan kepada umat Katolik untuk berkenan membantu DOA.
Umat Katolik Yang Tehormat, semua wacana tersebut diatas mari kita konsep bersama-sama
dan untuk sosialisasinya diawali dengan sepatah kata dari seorang Biarawan / wati sekaligus ter iring Kalimat Formula-Doa menyertai dikonsep atau proposal tersebut.

* Bilamana usulan dan wacana tersebut diatas belum berkenan, maka dengan RENDAH
HATI ijinkan kiranya FORMULA DOA dari Biarawan / wati tersebut kami minta, untuk kerinduan kami merealisasi Tempat Meditasi atau Tempat Adorasi atau Tempat Pertapaan yang semenrata kami namakan Tempat Pertapaan ORA ET LABORA (latar belakang terlampir)


Demikian atas perhatiannya tidak lupa kami sampaikan terima kasih.
Tuhan memberkati semuanya khususnya Umat Katolik AWAM yang rindu ber TAPA . Dan balasannya kami tunggu via email : putro.paul@gmail.com

Contoh lampiran Latar Belakang kami :
PERTAPAAN ORA ET LABORA
PERTAPAAN AWAM
NO
URAIAN
KETERANGAN
1
Latar belakang
1. Biara tidak bisa atau tidak mudah menerima anggota dari awam yang pernah hidup berumah tangga.
2. Pasangan Suami – Isteri pada umumnya mengalami beberapa persoalan contohnya :
Persoalan Ekonomi, Keharmonisan, Kesehatan
dan Religius tidak selalu solusinya dengan hal-hal yang positif.
Misalnya : Frustasi, demotifsi, peceraian bahkan tidak jarang bunuh diri.
2
Wacana Meditasi – Kontemplasi
yang kongkrit
Muncul wacana hidup “ Bertapa” sekaligus
Mewadahi perihal tsb diatas.
3
Saran dari
1. Almarhum Rm Yulius
Haryanto, CM
2. Rm Hendrikus Darmojo
( menjadi Biara Amatir)
1. Mempunyai Lokasi Pertapaan
dekat Gereja Katolik
2. Mempunyai Sumber Kehidupan
3. Mempunyai Komunitas
4
Program merealisasi
1. Menjalin hubungan dengan Sosial Interest group (komunitas-komunitas gereja Katolik)
2. Men-sosialisasikan Latar
Belakang Pertapaan
5
Strategi
1. Pertama-tama bagaimana tidak bergantung
dengan pihak lain:
Melakukan tukar Guling yaitu “ Aset Air Minum Isi Ulang “ dengan sebidang tanah irigasi atau bukan tanah tadah hujan.
Ada tanah irigasi ada sumber kehidupan
2. Buka rekening partisipan
6
Nomor rekening untuk partisipan
Tabungan Simpedes BRI
No rek : 3132-01-008346-53-3
a/n P. Aryo. Susanto Putro
7
Gambaran rumah Pertapaan
Gambaran :
Rumah sangat sederhana sekedar standart minimum untuk hidup dengan kaul kemiskinan.
8
Contact Person
Hp 0878.5239.6767
email: putro.paul@gmail.com
Penting :
1. Sekiranya ketahui banyak cara untuk "PEMULIHAN" terhadap LATAR BELAKANG tersebut diatas namun PERTAPAAN ORA ET LABORA adalah salah satu cara juga menuju pemulihan bahkan lebih fokus mengandalkan Kemuliaan & Kerahiman Tuhan (pemulihan berdasar rencana Tuhan karena seutuhnya berserah kepada Tuhan).
2. Anak-anak sudah dewasa : Anak pertama sudah bekerja & anak kedua sudah kelas tiga SMA.Mohon kiranya berkenan menerima kami untuk merealisasi Pertapaan dari Awam tersebut.

Sekiranya banyak kelemahan-kelemahan kami untuk itu kami mohon bimbingan selanjutnya.
Hormat kami
Paulus Ayo SP

Selasa, 18 Agustus 2009

AIR MENGALIR

Siapa tahu ?
Sambil menjalani hidup seperti air mengalir....dan menunggu Rencana Tuhan bagiku serta berusaha tentang Biara Amatir..............
Ya..........siapa tahu melalui blogspot ini..........saya bisa ngebantu teman2 yang membutuhkan advist tentang persoalan propertinya. Hubungi saja kami siapa tahu bisa membantu Anda ?

Lihat info situs ku :
terobosanpemasaranproperti.blogspot.com

Mungkin situs ini menjadi sumber kehidupan Biara Amatirku kelak
ya.....siapa tahu ??

Senin, 17 Agustus 2009

Minggu, 16 Agustus 2009

Peliknya Demensia

Syalom...sahabat-sahabatku yang seiman Katolik yang baik hati

Sungguh senang bersahabat dengan anak-anak Tuhan yang penuh perhatian.
Dalam kesempatan ini ijinkan kami curhat boleh ya ?

Sahabat-sahabatku yang baik....akhir2 ini kami merasakan ditinggal Tuhan ( eli..eli..lama sabatani..) mengapa ? karena mau menangis saja sepanjang hari...akhir-akhir ini...Ayah kami terkena sakit "DEMENSIA" yaitu sakitnya orang pikun karena usia sudah 90 tahun.
Manifestasi Dimensia ada dua : negatif atau positif.
Positif ( merenung, menangis, lupa yang ekstrim, tertawa-tawa, menari-nari, dst ).
Negatif ( Teriak-teriak, menggebrak-gebrak, dst).
Orang tua kami yaitu Ayah ( ibu sudah meninggal ) mengalami Demensia yang negatif tersebut seperti orang gila padahal Demensia bukan gila ( kata dokter Psykhiater ).
Sekarang Ayah bersama dengan kakak tertua. Kakak tertua kondisi ekonominya tergolong sederhana cenderung miskin. Rumah masih kontrakan yang kemudian diusir oleh pemilik rumah karena ulah Ayah Dimensia yang mengganggu tetangga lain dan sekitarnya.
Lebih-lebih kalau pk 02.00 pagi waktu orang tidur amat mengganggu. Kemudian kakak tertua pindah mencari kontrakan baru. Namun ironis....ditempat kontrakan yang baru diusir lagi...waduh kasihan kakak kami....apalagi orang-orang kampung melihat kami berdoa dengan cara Kristen Katolik....

Sahabat-sahabatku yang baik....tentu kami tidak bisa menutup mata persoalan tersebut. Oleh karena itu kami mempunyai Wacana ....kami akan hidup berdua dengan Ayah yang Demensia tsb ditengah-tengah sawah atau ladang yang jauh dari pemukiman (kampung) dan menemani Ayah sampai dipanggil Tuhan baru kami berTapa. Atau secara Simultan sambil menemani Ayah kami berlatih ber TAPA. Bagaimana ??
Tetapi sawah atau ladangnya siapa ?? walaupun sementara di sawah atau ladang tersebut kami mau sampai kami menemukan orang yang bisa tukar guling dengan :
"ASET AIR MINUM ISI ULANG DI SURABAYA"
yang mau ditukar dengan sawah atau ladang ?? sehingga menemani Ayah dilokasi milik sendiri.

Sahabat-sahabatku yang baik....kalau berkenan, email ini forward saja ke teman-teman atau siapapun yang Anda kenal....siapa tahu bisa menolong kami. Kami harus cepat mendapat Solusi jika tidak ? bagaimana kakak tertua ? dan kemana lagi kami mencari Solusi ? Rumah Sakit atau Panti Jompo sudah kami hubungi semua tidak ada yang berani mengingat Usia Ayah sudah 90 tahun rentan jatuh atau diganggu / didorong pasien yang lain dan jatuh siapa yang nanggung ? bigitulah persoalan kami yang urgent.

Dipinggir hutan pun kami mau ....tapi hutannya siapa ?

Demikianlah email kami sekiranya Doa Sahabat-sahabat, bisa menolong kami yang tidak berdaya ini.
Tuhan Yesus memberkati.


Salam kasih kami
ttd
Paulus Aryo SP